International Ecumenical Peace Convocation (IEPC) telah diselenggarakan di Kinston, Jamaica, 17-25 Mei 2011. Kegiatan yang diinisiasi oleh World Council of Churches (WCC) dan diikuti oleh kurang lebih 1.000 orang dari perwakilan gereja-gereja dan lembaga Kristen di seluruh dunia ini, merupakan perayaan dari akhir Dekade Mengatasi Kekerasan (Harvest the Fruits of the Ecumenical Decade Overcome Violence (DOV): Churches Seeking Reconciliation and Peace, 2001-2010).
IEPC merupakan ajang refleksi dan berbagi dari para pihak, khususnya gereja, dalam upaya menggumuli dan mengatasi berbagai macam isu kekerasan yang terjadi dalam 10 tahun terakhir, dan upaya-upaya yang sudah dan sementara dilakukan dalam rangka mengatasi kekerasan dalam segala bentuknya. Pengalaman terhadap rekonsiliasi, pembangunan budaya perdamaian, pemulihan, menjadi bagian yang integral dalam proses berbagi dan refleksi di perhelatan IEPC. Berbagi, memberi masukan, dan refleksi diberikan dalam bentuk seminar/diskusi panel, paralel workshop dengan berbagai tema (tidak kurang dari 150 workshop digelar oleh berbagai perwakilan gereja dan lembaga), serta rangkaian-rangkaian bible study (PA) dan ibadah harian yang integratif dengan tema IEPC secara keseluruhan.
Secara khusus, tema IEPC dijabarkan dalam empat fokus konteks perdamaian, yaitu:
Peserta dari perwakilan gereja-gereja di Indonesia (gereja anggota WCC maupun committe WCC) yang hadir secara keseluruhan ada 21 orang.
Tujuan pertemuan ini diorientasikan kepada orang-orang, perencanaan-perencanaan, dan kemitraan-kemitraan. Panggilan ini mengajak orang Kristen mendekati "jalan akan Perdamaian Keadilan" secara bersama-sama dan membuat kesatuan dinamis pada basis yang hendak dicapai pada pertemuan tersebut. Kenyataannya, hasil-hasil dari IEPC mungkin lebih baik dinilai dalam bentuk-bentuk kerjasama dan kolaborasi ketimbang deklarasi dan manisfestasi. Hal itu juga tidak akan berarti bahwa IEPC bukanlah badan yang mengambil keputusan yang mengadopsi posisi-posisi formal; tetapi ini adalah pertemuan untuk membangun pemahaman dan hubungan-hubungan.
Dilaporkan oleh Olvi Prihutami, Sekretaris Eksekutif Bidang Koinonia PGI
Editor: Boy Tonggor Siahaan