TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Gereja Kristen Jawa di Dukuh Jambon, Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Klaten, dilempar bom molotov pada Kamis (2/6/2011) dini hari.
Kejadian yang masih dalam penyelidikan ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 sampai 02.00 WIB.
"Kejadiannya sekitar pukul 01.00 hingga 02.00 WIB karena tetangga sebelah bangun tidak ada tanda-tanda orang yang melemparkan bom molotov. Hanya saja dia mendengar ada suara motor yang berhenti dan
berjalan lagi di depan jalan Cawas-Trucuk- Klaten ini,” ucap Marjuki
(63), salah satu jemaah GKJ Trucuk, yang masih berada di TKP, Kamis siang.
Dalam olah TKP yang dilakukan Polres Klaten ditemukan barang bukti berupa satu buah botol pecahan temulawak, satu buah botol pecahan saos, dua buah sumbu terbakar, dan satu buah platik bertuliskan “Al-Ghuroba” yang berisi botol air mineral yang terisi bensin separuhnya.
Sementara itu, Polres Klaten tidak memiliki kapasitas untuk memberikan keterangan dikarenakan kasus ini menjadi kapasitas Polda Jawa Tengah. "Kami hanya menjalankan tugas karena ini terkait dengan keamanan
nasional. Jadi yang berhak memberi keterangan itu Polda," ucap Kepala
Satuan Reskrim AKP Rudi Hartono.
Gereja tersebut sebelumnya pernah juga menjadi sasaran bom tujuh teroris Klaten pada 6 September 2010 yang tidak dapat meledak.
Sekarang ini, GKJ Trujuk menjadi sasaran bom molotov, sehingga kejadian pemboman gereja tersebut sudah dua kali dilakukan.
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Ditemukannya barang bukti pelemparan bom molotov di Gereja Kristen Jawa berawal ketika seorang siswa SMP baru saja selesai mengikuti kegitan gereja, Kamis (2/6/2011) sekitar pukul 07.00 WIB.
Anak tersebut, yang hadir di gereja bersama orangtuanya, tidak langsung pulang, namun dia masih menunggu ayahnya yang masih bertegur sapa dengan jemaat lain di dalam gereja.
“Anak itu namannya Hari Prasojo. Dia sedang menunggu ayahnya, Slamet Sutrisno di warung bensin depan gereja. Namun dia melihat ada bekas terbakar di dinding segitiga atap gereja. Saat ayahnya datang menghampirinya dia langsung bertanya ada apa dengan dinding tersebut,” jelas Hartini (48), jemaat GKJ Trucuk yang datang ke TKP setelah diberi kabar, Kamis (2/6/2011).
Tak lama setelah memberitahu ayahnya soal temuan itu, Slamet mencoba memeriksa dan melapor kepada jemaat gereja yang masih berada di tempat itu.
Dia melihat ada pecahan botol yang hangus di samping dinding segitiga atap tersebut.
“Kejadian tersebut langsung dilaporkan pihak gereja ke Kepala Desa Sabranglor yang kemudian diteruskan ke Polsek terdekat,” kata Hartini.
Ada tiga tempat barang bukti yang ditemukan pihak kepolisian. Tempat barang bukti tersebut, satu di antaranya berada di dekat dinding segitiga yang hangus dan ditemukan pecahan botol, lalu dua lainnya di balkon atap teras gereja yang berada sekitar 1,5 meter dari lokasi pertama.
Dua lokasi lainnya juga ditemukan pecahan botol, dan ketiga botol air mineral berisi bensin dalam tas plastik ditemukan di warung bensin sekitar tiga meter dari gereja.
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Saat peristiwa pelemparan bom molotov, Kamis (2/6/2011) sekitar pukul 01.00, Gunarso (53) tidak mendengar ledakan bom molotov.
Namun, dia sempat mendengar suara sepeda motor yang berhenti kemudian berjalan lagi saat dia terbangun di pagi dini hari.
"Tadi saya terbangun dan hendak mematikan lampu depan teras rumah. Saat itu pula saya mendengar suara sepeda motor yang berhenti sejenak, kemudian melaju kembali. Suaranya khas seperti sepeda motor RX King,"
ucap pria yang rumahnya tepat di utara Gereja Kristen Jawa (GKJ) Trucuk tersebut, di rumahnya, Kamis (2/6/2011) siang.
Tanpa curiga, paginya dia tidak menyadari bahwa gereja tersebut telah menjadi sasaran peledakan bom molotov.
Dia baru mengetahui setelah ada kerumunan di gereja itu sekitar pukul 08.30 WIB. “Saat melihat ke gereja samping kok ada kerumunan, dan ternyata ada pemboman menggunakan molotov,” imbuh pria asal Wonosari itu.
Gereja Kristen Jawa di Dukuh Jambon, Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Klaten, dilempar bom molotov pada Kamis (2/6/2011) dini hari.
Kejadian yang masih dalam penyelidikan ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 sampai 02.00 WIB.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto
Sumber: http://www.tribunnews.com
![]() |
Fri, 3 Jun 2011 @01:10Tina Napitupulu |
![]() |
Mon, 6 Jun 2011 @16:30Ibrahim |
![]() |
Tue, 7 Jun 2011 @12:53Petrus |